IHYA ULUMUDDIN IMAM AL-GHAZALI
“Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya
kitab al-Ihya, ia dapat mencukupi semua kitab yang hilang tersebut”
Kitab Ihya Ulumuddin adalah sebuah kitab monumental
karya Imam al-Ghazali yang sangat terkenal dan telah banyak dibaca oleh
berbagai kalangan. Oleh ulama-ulama fuqaha, kitab Ihya Ulumuddin dijadikan
sebagai rujukan standar dalam bidang fiqih, sedangkan oleh para sufi, kitab ini
memuat materi-materi pokok yang tidak boleh ditinggalkan. Kedua bahagian ilmu
tersebut (fiqih dan tasawuf) memang terkandung di dalam kitab ini, sehingga
menjadikan Kitab Ihya Ulumuddin sebagai kitab yang sangat hebat, karena
didalamnya telah terangkum berbagai jenis ilmu.
Awalnya, penyalinan kitab dilakukan dengan cara tulisan
tangan (makhtutoh) yakni kitab Ihya Ulumuddin dibuat sebanyak
hampir 120 makhtutoh yang kemudian di simpan di
perpustakaan-perpustakaan terkenal di dunia, seperti Perpustakaan Darul Kutub al-Misriyyah,
al-Azhar, Paris, Istanbul, Teheran, dan lainnya. Setelah era ditemukannya mesin
percetakan, cetakan kitab Ihya Ulumuddin terus dilakukan dan
diperbanyak, sehingga menjadi tersebar ke berbagai negara Muslim.
Secara global, isi keseluruhan kitab Ihya Ulumuddin
telah mencakup tiga sendi utama pengetahuan Islam, yakni Syari`at, Thariqat,
dan Haqiqat. Imam Ghazali juga telah mengkoneksikan ketiganya dengan praktis
dan mudah ditangkap oleh nalar pembaca. As-Sayyid Abdullah al-Aydrus memberikan
sebuah kesimpulan bahwa dengan memahami kitab Ihya Ulumuddin, seseorang
telah cukup untuk meraih tiga sendi agama Islam tersebut.
Imam Zainuddin al-Iraqi berkata: “Kitab Ihya Ulumuddin
adalah termasuk kitab Islam paling agung dalam mengetahui halal dan haram,
menghimpun hukum-hakum zahir, dan mencabutnya kepada rahasia-rahasia yang
sangat dalam pemahamannya. Tidak cukup hanya masalah furu’ dan
persoalannya, dan tidak pula membiarkan mengarungi lebih dalam ke dasar
samudera sehingga tidak mampu kembali ke tepian, akan tetapi beliau mengumpulkan
antara ilmu zahir dan ilmu bathin, menghiasai makna-maknanya dengan sebaik-baik
tempatnya. Menuturkan mutiara-mutiara lafaz dan dhabt-nya.” (Ta’rif
al-Ahya bi Fadhail al-Ihya: 9).
Quthbil Auliya as-Sayyid Abdullah al-Aydrus al-Akbar
berpesan kepada segenap umat Islam untuk selalu berpegang teguh pada al-Qur’an
dan Sunnah, sedangkan penjelasan (mengenai) keduanya, telah termuat dalam Kitab
Ihya Ulumiddin karya Imam al-Ghazali.
Download
Terjemah Kitab Ihya Ulumuddin (Bahasa Indonesia):
Jilid 1:
Link 2
Jilid
2: Link 2
Jilid 3:
Link 2
Download
Kitab Ihya Ulumuddin (Bahasa Arab):
Vol. 1:
Link 2
Vol. 2:
Link 2

Komentar
Posting Komentar