SEMUA WALI KENAL DENGAN GUS DUR
Pada
suatu ketika Habibana al-Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Bukit Duri
Tebet memanggil muridnya yang paling senior yaitu KH. Fakhrurrozi Ishaq dan
Habib Idrus Jamalullail mengenai hal penghinaan yang dilakukan kedua muballigh
itu kepada Gus Dur yang pada saat itu telah menjadi Presiden RI ke-4.
Menurut
penuturan Ustadz Anto Djibril yang ketika itu hadir di pengajian hari Senin
pagi itu al-Walid bertanya kepada jama’ah yang hadir, “Aina Rozi wa Idrus bin
Alwi…?” Dan keduanya yang hadir mengaji sama menyahut, “Maujud ya habib.” Lalu
Habibana berkata, “Ente berdua jangan pulang ya, ana ada perlu.”
“Ya
Rozi ya Ye’ Idrus, ente berdua kalau jadi muballigh gak usah kata-kata kotor
sama orang, apalagi sama cucunya KH. Hasyim Asy’ari itu. Ente tahu yang namanya
Gus Dur itu siapa? Biar ente faham ya… seluruh Auliya’illah min Masyariqil
Ardhi ilaa Maghoribiha, kenal dengan Gus Dur dan ente ini siapa berani mencela-mencela
dia. Dan ana sangat malu kalau ada murid atau orang yg pernah belajar sama ana
menghina Gus Dur dan juga menghina lainnya. Kalau ente belum bisa jadi seperti
Gus Dur, diam lebih baik. Kalau sudah bisa jadi seperti Gus Dur, ngomong dah
sana sampe berbusa-berbusa.”
Maka
sejak mendapat teguran dari al-Walid itulah, KH. Fakhrurrozi Ishaq dan Habib
Idrus bin Alwi Jamalullail bungkam kalau pas bicara masalah Gus Dur.
Diperoleh
keterangan ternyata Gus Dur adalah murid langsung dari Habib Ali bin
Abdurrahman al-Habsyi Kwitang. Gus Dur waktu kecil diajak ayahnya, KH. Abdul
Wahid Hasyim. Dan di Jakarta beliau sempat mengkhatamkan 9 kitab di hadapan
Habib Ali al-Habsyi.
Sewaktu masih menjabat
presiden, Gus Dur pernah hadir di Majelis Ta’lim Kwitang. Beliau datang ba’da
shubuh tanpa pengawalan ketat dan Gus Dur duduk ikut pembacaan Asmaul Husna
sampai selesai.
“Aduh Pak Presiden, kalau
kesini kasih kabar dong,” kata Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Habsyi. “Mending
begini bib, kalo kasih kabar ya nanti kasihan jama’ah bisa jadi repot,” jawab
Gus Dur.
Dan setahun sebelum Gus Dur
wafat, beliau mau ziarah di waktu Maulid di Kwitang, lalu Habib Abdurrahman al-Habsyi
berkata, “Kalau ada yang tahu Gus Dur kemari, cepat kabarin ana ya.”
Tapi dari pihak Gus Dur tidak
ada kabarnya dan Yenni Wahid waktu dihubungi tidak menjawab. Dan ternyata Gus
Dur nyarkub (ziarah) di jam 11 malam dan itu menurut penuturan pengurus Masjid ar-Riyadh.
Begitulah Gus Dur, beliau orangnya tidak mau merepotkan orang lain.
Semoga sepenggal kisah Gus Dur
dengan beberapa habaib sepuh ibukota ini bisa menambah kecintaan kita kepada
beliau-beliau. Lahumul Fatihah.
*Seluruh Wali Di Muka Bumi ini
Kenal Dengan Gus Dur, dari Wangsit: Sarkub Papua Abdu L
Wahab, S.Kub, Sanad shahih Ustadz Anto Djibril*
Berikut Videonya, silahkan
disimak:
Komentar
Posting Komentar